WEBSITE TARUHAN
Website Taruhan, Seberapa Benarkah Mitos Tentang Kentut Berikut - Kentut atau yang dalam bahasa medis disebut sebagai flatus merupakan hasil proses pencernaan makanan. Gas yang tersisa dari proses fermentasi di usus besar keluar melalui lubang anus.
Pakar mengatakan frekuensi dan bau yang terasa dari kentut tergantung dari apa yang Anda makan. Meski berupa proses kimiawi, namun masih ada beberapa mitos yang dipercayai banyak orang seputar kentut. Antara lain mitos seputar hubungan antara bunyi kentut dengan baunya, serta beberapa makanan yang dipercaya membuat lebih sering kentut. Untuk lebih lengkapnya, kita simak ulasannya berikut ini.
1. Perut kembung bikin kentut lebih bau - dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pakar saluran dari RSCM mengatakan bahwa secara prinsip, semakin banyak gas makan perut pun akan terasa lebih kembung. Ia mengatakan bahwa memang jika perut kembung, setelah kentut akan terasa lebih lega. Namun hal itu tidak ada hubungannya dengan kentut yang menjadi lebih bau.
"Prinsipnya kalau kita kembung, ada gas di dalam perut. Kalau gas tersebut keluar, ya pasti lega. Tapi nggak berarti jadi lebih bau, kalau suaranya jadi besar ya mungkin karena volume kentut yang keluar banyak," tuturnya.
2. Lama tak BAB bikin kentut lebih bau - Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bau kentut merupakan hasil fermentasi atau pembusukan sisa makanan yang terjadi di usus besar. dr Ari mengatakan bahwa hal ini berhubungan dengan bau yang dikeluarkan.
"Betul, prinsipnya begini kalau kotoran tidak keluar, pembusukan berlanjut di rektum, baunya jadi semakin tidak sedap. Pada pasien-pasien kanker usus besar misalnya, kentutnya juga bau," tandasnya lagi.
3. Suara kentut dan baunya - dr Windi Yuliarini, dokter umum di Puskesmas Pulau Moro, Kepulauan Riau, mengatakan bahwa suara atau bunyi kentut tergantung dengan volume gas yang dikeluarkan. Jika gas dalam tubuh banyak, maka besar kemungkinan kentut yang keluar akan berbunyi.
"Jadi, kan kentut itu keluarnya dari pantat yang punya kulit dengan ketebalan berbeda setiap orang. Nah, ada yang kulitnya tebal jadi suaranya besar. Atau bisa karena volume kentut yang dikeluarkan besar jadi bisa menimbulkan suara yang besar pula," ungkapnya.
Hanya saja patut diingat, tak ada hubungan antara bunyi kentut dengan bau yang tercium. Seperti diketahui bahwa bau atau tidaknya kentut tergantung dari makanan yang dimakan.
"Nggak ada hubungannya. Kentut bau atau tidak itu kan disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi," tutur dr Ari.
4. Kentut bayi baru lahir tidak berbau - Pakar mengatakan bahwa bau atau tidaknya kentut tergantung dengan apa yang kita makan. Tentu saja bayi baru lahir yang hanya minum ASI atau makan MPASI tidak akan memiliki kentut yang berbau, karena makanan yang dimakan tidak macam-macam.
"Kalau bayi kan memang cuma mengonsumsi ASI, paling ya MPASI. Kalau yang sudah kaya kita yang sudah dewasa makanannya lebih beragam, jadi baunya juga lebih beragam," tutur dr Ari.




No comments:
Post a Comment