Thursday 25 February 2016

Bandar Bola Terpercaya - Hindari Perilaku Yang Dapat Mengecilkan Volume Otak Anda



Bandar Bola Terpercaya - Demensia atau penurunan fungsi otak awalnya merupakan penyakit yang sering menyerang para manula, namun sekarang penyakit ini pun rentan dialami oleh anak-anak muda. Jika Anda merasa cepat lupa pada hal-hal kecil seperti sering melewatkan jadwal kerja atau pertemuan, sulit mengingat nama orang, mudah lupa meletakkan barang, maka itu adalah gejala awal dari demensia. Jika hal ini menimpa Anda, maka Anda harus lebih berhati-hati lagi karena bisa menyebabkan pretasi Anda menurun. Gejala demensia ini disebabkan oleh volumen otak yang mulai mengecil atau menyusut, gaya hidup menjadi penyebab utama mengapa anak muda bisa terserang kepikunan dini. Dan berikut ada beberapa kebiasaan hidup yang harus diperhatikan karena dapat mengecilkan volume otak.

1. Kurang tidur - Sebuah penelitian di Eropa mempelajari 147 orang dewasa dengan kisaran usia antara 20-84 tahun, para responden ini diperiksa volume otaknya dengan alat MRI selama dua kali untuk dianalisa hubungan gangguan tidur dengan pengencilan volume otak. Hasilnya responden yang mengalami gangguan tidur cenderung mengalami penurunan volume otak lebih cepat dari mereka yang memiliki tidur dengan kualitas baik. Saat tidur terganggu proses restorasi atau perbaikan sel-sel otak akan menjadi terhambat dan kurang efektif, inilah yang menyebabkan laju penurunan volume otak semakin cepat.

2. Tidak sarapan pagi - Sebagian besar orang kerap melewatkan sarapan pagi dengan berbagai alasan, mungkin karena mereka menderita insomnia sehingga tidak bisa bangun pagi, ada juga yang mengisi waktu sarapan dengan berolahraga, lebih memilih smartphone mereka saat bangun tidur atau harus buru-buru berangkat ke kantor karena tidak ingin terjebak macet. Mereka berpikir dengan makan siang yang banyak bisa menggantikan sarapan pagi yang terlewatkan, sayangnya anggapan tersebut tidak tepat. Penelitian membuktikan bahwa orang yang tidak melakukan sarapan pagi memiliki kadar gula yang rendah, sehingga hal ini berpengaruh pada pasokan gisi ke otak yang akhirnya bisa menyebabkan penyusutan otak.

3. Kurang mengonsumsi air - Air putih mungkin terlalu biasa untuk memuaskan dahaga, sebab air putih tidak memiliki rasa sehingga banyak orang lebih memilih minuman berwarna daripada air putih. Padahal, air yang rasanya biasa dan membosankan ini merupakan komponen utama bagi metabolisme tubuh. Rasa haus yang dirasakan sebetulnya merupakan peringatan bahwa tubuh membutuhkan cairan agar tetap bisa bekerja dan jika tubuh sampai kekurangan cairan, maka air yang ada di otak akan dicuri sehingga berpengaruh pada tingkat konsentrasi. Oleh karena itu, minum air minimal 8 gelas perhari merupakan hal wajib bagi orang dewasa, namun tidak dianjurkan untuk minum air secara berlebihan, sebab saat jumlahnya berlebihan air cenderung akan melarutkan natrium dalam darah.

4. Malas berolahraga - Kesibukan yang padat pada pekerjaan dan kehidupan sosial membuat seseorang terutama di daerah perkotaan lupa berolahraga. Selain itu, padatnya jadwal perjalanan yang seringkali memakan waktu lama juga mengakibatkan seseorang tidak memiliki waktu untuk berolahraga. Perlu diketahui seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka kelahiran sel-sel otak baru akan semakin melambat dan hanya melalui berolahraga risiko tersebut dapat dikurangi.

5. Pemakaian ponsel tiap hari - Meskipun saat ini seolah sudah menjadi barang primer beberapa studi menemukan bahwa ponsel memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia khususnya otak. Radiasi yang ditimbulkan oleh perangkat nirkabel ini menyebabkan sebuah ketidakseimbangan bagi tubuh sehingga tubuh menjadi stres. Meski sering tidak disadari oleh penggunanya, ponsel bisa mengakibatkan penyakit degeneratif seperti mengecilnya volume otak. Sebuah makalah di British Journal of Nutrition mengungkapkan penderita kanker otak, demensia, dan tumor otak tiap tahun semakin bertambah dan hal ini akibat dari gaya hidup pemakaian ponsel setiap hari.

6. Stres dan depresi - Keadaan stres dan depresi bisa terjadi kapan saja pada manusia. Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dikasihi, tekanan hidup yang tidak kunjung usai atau gangguan lain bisa membuat seseorang menjadi stres. Dampak stres bukan hanya perubahan emosi saja, tetapi stres juga menjadi faktor penyebab penurunan volume otak. Saat stres tubuh akan melepaskan hormon kartisol, hormon ini ternyata memberi pengaruh negatif pada otak dengan cara memperkecil ukurannya, membunuh sel-sel saraf dan menghambat proses regenerasi sel-sel saraf baru. Akibatnya, fungsi dan kemampuan otak menjadi terganggu.

7. Rokok dan minuman beralkohol - Bagi Anda yang terbiasa merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol kebiasaan satu ini memang sangat sulit dihentikan. Banyak orang mengatakan bahwa dengan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan otak bekerja dengan baik, namun itu hanyalah sugesti kenikmatan belaka. Kenyataannya, rokok dan alkohol dapat menyebakan pembuluh darah di otak tersumbat sehingga akhirnya bocor yang menyebabkan kelumpuhan, lemah otot, kesulitan makan atau bicara, linglung dan kesulitan berkoordinasi.

Posted By: 

No comments:

Post a Comment