Friday 26 February 2016

Taruhan Bola Online - Termasuk Dalam Kategori Narsisme Apakah Kamu?




Taruhan Bola Online - Narsisisme merupakan perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertamakali digunakan dalam psikologi oleh Psikoanalisis Sigmund Freud, diambil dari nama tokoh mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk untuk mencintai pantulan dirinya sendiri di kolam.

Perilaku narsisisme umumnya ditandai oleh seseorang yang terobsesi dengan gambar atau refleksi wajahnya sendiri. Di era sekarang, memotret dan mengupload foto selfie secara terus-menerus bisa dimasukkan dalam kategori ini.

Menurut para ahli, narsisis (orang yang mengalami gejala narsisisme) cenderung berpikir bahwa dirinya lah yang lebih baik, lebih pintar dan lebih penting daripada orang-orang di sekitarnya. Ia pun berusaha dan ingin orang lain memperlakukannya seperti itu.

Menurut W. Keith Campbell, Ph.D., narsisis punya kecenderungan untuk berperilaku egois, dan bisa muncul dalam berbagai cara. Dalam kasus yang ekstrem, narsisisme bisa masuk dalam kategori gangguan jiwa.

"Seperti penyakit dimana penderitanya merasa sangat bagus, tapi orang-orang di dekatnya menderita," ujar profesor psikologi dari University of Georgia yang mendalami perilaku narsisisme ini, seperti dikutip dari Daily Mail.

Sedikitnya ada tiga tipe orang narsis, mulai dari tingkatan yang paling umum dan wajar, sampai yang ekstrem sehingga bisa dikategorikan dalam jenis gangguan jiwa. Apakah Anda salah satu dari tiga tipe narsisis ini?

1. Grandiose
Tipe narsisis yang paling familiar. Umumnya ditandai dengan sifat yang ekstrovert, dominan dan cenderung suka mencari perhatian. Tipe ini akan mengejar perhatian orang dan kekuasaan, dan biasanya banyak terlihat pada tokoh-tokoh politik, pemimpin budaya dan selebriti.

2. Vulnerable
Tipe ini lebih pendiam ketimbang Grandiose. Namun di balik sikap diamnya, ia memiliki rasa bangga yang sanga kuat terhadap diri sendiri. Pengakuan dari orang lain jadi salah satu hal yang jadi perhatiannya. Ini membuat ia cenderung mudah merasa terancam dan direndahkan oleh perilaku orang lain. Padahal, bisa jadi tindakan orang lain tersebut tidak bertujuan untuk itu. Pola pengasuhan orangtua yang cenderung kaku dan lebih banyak mengontrol disinyalir menjadi salah satu pemicu narsisisme tipe ini.

3. Narcissistic Personality Disorder
Bentuk narsisisme yang paling ekstrem, dan dikategorikan gangguan kejiwaan. Umumnya gangguan ini lebih banyak terjadi pada pria, dan hanya dialami 1-2 persen populasi orang di dunia. Tipe ini juga sangat membanggakan dirinya sendiri, suka mencari perhatian dan berusaha agar dirinya selalu dikagumi orang lain.

Hanya saja, untuk mendapatkan semua itu ia kerap melakukan cara-cara yang merugikan orang lain. Misalnya saja memanfaatkan pasangan atau anak mereka untuk menarik perhatian atau popularitas.

Meskipun hingga saat ini belum ada penelitian secara ilmiah, kemajuan teknologi (khususnya dalam produk smartphone) dan maraknya social media bisa menjadi salah satu pemicu narsisisme. Studi yang dilakukan University of Derby mengungkapkan bahwa Terlalu sering menggunakan ponsel juga bisa memicu narsisisme.

Perilaku narsisisme yang timbul akibat pemakaian gadget biasanya ditandai dengan meningkatnya frekuensi seseorang mem-posting foto selfie dan seringnya update status di sosial media dalam jangka waktu singkat.


Posted By: 

No comments:

Post a Comment